Kamis, 21 Januari 2016

Jalur pendakian gunung Sumbing via Garung adalah jalur pendakian paling favorit bagi para pendaki. Garung adalah sebuah nama desa di kaki gunung Sumbing bagian utara. Dekat dengan desa Garung tersebut atau berseberangan, para pendaki bisa menemui basecamp untuk pendakian gunung Sindoro.
Letak gunung Sumbing dan gunung Sindoro saling berhadapan. Banyak disebut oleh masyarakat bahwa gunung Sumbing-Sindoro adalah gunung kembar layaknya gunung Merapi-Merbabu. Tinggi yang tidak jauh berbeda dan juga kondisi alam gunung yang juga hampir sama. Namun bagi para pendaki yang sudah naik dua-duanya mereka lebih bilang kalau gunung Sumbing treknya lebih berat ketimbang gunung Sindoro. Tapi kedua-duanya sama-sama indah sekali pemandangannya.

Jalur pendakian via Garung letaknya di di Desa Garung. Kita hanya perlu menuju arah Wonosob, Jawa Tengah.
GOOGLE MAPS GUNUNG SUMBING JALUR PENDAKIAN

BASECAMP JALUR GARUNG
basecamp garung ramai
Untuk menuju basecamp kita harus naik agak jauh dan melewati tower pemancar TVRI berbeda dengan basecamp Sindoro yang dekat dengan jalan raya. Setelah agak naik kita akan menemui banyak pemukiman warga, cari saja yang paling ramai biasanya adalah basecamp gunung Sumbing. Untuk pendaftaran Rp 7.000/orang parkir motor Rp 3.000/orang. Di basecamp yang kita lakukan adalah melakukan persiapan, pendaftaran anggota. Selain itu kita juga bisa makan dahulu atau tidur di basecamp. Pada jalur Garung ini kita akan menemui jasa ojek hantar sampai Pos 1. Biayanya adalah Rp 15.000/orang/motor. Nah, yang mau bisa coba tuh. Setelah persiapan selesai, jangan lupa berdoa terlebih dahulu sebelum mulai mendaki.
PETA JALUR PENDAKIAN GARUNG
Jalur Garung memiliki dua pilihan yakni jalur lama dan jalur baru. Namun untuk jalur lama kurang direkomendasikan.
PETA JALUR PENDAKIAN GARUNG GUNUNG SUMBING

MEMULAI PENDAKIAN
BASECAMP – Pos I Malim (1 jam)/jalan kaki – with ojek (15 menit)
Dari basecamp kita akan berjalan melewati pemukiman warga sebentar, kemudian masuk ke perkebunan. Setelah itu kita akan berjalan di jalan yang sudah dibikin rapih berpetak seperti di gambar hingga sampai pada Pos 1.
Jalur menuju pos I garung
Jalur ojek
POS I MALIM
Pos 1 Mallim
Pos I – Pos II Gatakan (2-3 jam) 
Dari Pos 1 menuju Pos 2 jalurnya agak panjang. Kita akan berjalan di dalam hutan dan treknya lumayan naik. Di Pos 2 ini kita bisa mendirikan tenda. Namun lokasinya terbatas dan tidak cukup luas. Tapi jika pagi hari dari sini kita bisa melihat keindahan gunung Sindoro.
POS II Gatakan
Pos 2 Gatakan
Pos II – PESTAN (15 menit)
Hanya butuh waktu sebentar menuju Pestan. Pestan adalah jalur bertemunya jalur Garung lama dengan Garung baru.
PESTAN SUMBING
PESTAN
PESTAN – WATU KOTAK (1,5 jam)
Dari Pestan kita akan melalui jalur ekstrim gunung Sumbing. Yakni berupa tanah miring berdebu jika musim panas, dan bisa longsor ketika hujan. Setelah itu kita akan sampai pada batu besar menumpuk “Pasar Watu”. Pada jalur tersebut full bebatuan semua dan ekstrim. Dan selanjutnya sampailah kita kepada “Watu Kotak”.
PASAR WATU SUMBING
PASAR WATU
JALUR EKSTRIM MENUJU WATU KOTAK
Jalur menuju Watu Kotak setelah “Pasar Watu”
jalur setan ekstrim gunung sumbing
Setelah itu kita juga akan merangkak naik bebatuan. (Di foto hanya versi lebay saja haha)
WATU KOTAK SUMBING
WATU KOTAK
WATU KOTAK – PUNCAK BUNTU (2 jam)
Dari Watu Kotak menuju Puncak sebenarnya sudah dekat hanya saja treknya sangat terjal.
TREK EKSTRIM SUMBING
Treknya seperti ini
PUNCAK BUNTU SUMBING
Unlock! PUNCAK BUNTU
KAWAH SUMBING
Kawah gunung Sumbing.
Jika kita kalkulasikan perjalanan tadi:
BASECAMP – Pos I Malim (1 jam)
Pos I – Pos II Gatakan (3 jam)
Pos II – PESTAN (15 menit)
PESTAN – WATU KOTAK (1,5 jam)
WATU KOTAK – PUNCAK BUNTU/KAWAH (2 jam)
TOTAL = 7 jam 45 menit. Kita ambil ancang-ancang total 8-9 jam perjalanan sampai puncak di luar bertenda. Untuk perjalanan turun gunung kita bisa kurangi 25%-50% menjadi 4-6 jam.
TIPS PENDAKIAN
  1. Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
  2. Latihan fisik seminggu sebelum hari H
  3. Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak
  4. Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
  5. Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung
  6. Untuk pendakian Sumbing kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam 6-7
  7. Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
  8. Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.
INFORMASI GUNUNG SUMBING
Nama: Gunung Sumbing
Ketinggian: 3.371 mdpl
Lokasi: Wonosobo, Temanggung, Magelang
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: 1730
Puncak: Puncak Buntu (3362 mdpl) dan Puncak Sejati (3371mdpl)
View gunung lain dari puncak: Gn. Sindoro, Merapi, Merbabu, Slamet, Ungaran, Lawu
Kondisi: memiliki kawah, hutan, bukit, medan terjal bebatuan, masih kental dengan tradisi dan budaya
Spot alam: perkebunan teh
Flora: edelweis, anggrek, teh dll
Fauna: Berbagai macam burung
Hutan: hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Sumber air: –
Jalur pendakian:
Mitos: Gunung Sumbing dan Sindoro ceritanya adalah sepasang suami-isteri yang bertengakar. Si suami (Sindoro) menampar si isteri (Sumbing) hingga bibirnya robek. Si isteri tersebut jadilah gunung Sumbing (bibir sumbing) sedangkan si suami menjadi gunung Sindoro (‘ndoro=tuan) dan mereka memiliki anak yaitu Gunung Kembang
Kismis (Kisah Misteri): Gunung Sumbing sering dijadikan ritual makhluk astral
Tarif daki: Rp 5.000/orang
TRANSPORTASI
Barat: Bus jurusan Purwokerto – Semarang
Timur: Bus jurusan Yogyakarta – Temanggung lanjut Wonosobo
REFERENSI
https://akuntomountain.wordpress.com/2012/06/26/jalur-pendakian-sumbing-via-gerung/
http://www.arifsetiawan.com/2014/01/pendakian-gunung-sumbing-3371-mdpl.html
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/02/15/pendakian-gunung-sumbing-3371-mdpl-sebuah-catper-i-528845.html
http://infopendaki.com/jalur-pendakian-sumbing-via-garung-baru/
Poin untuk Jalur Garung Baru

Jalur Pendakian Gunung Ungaran

Jalur pendakian gunung Ungaran pada dasarnya hanya satu jalur saja hanya saja banyak pos atau titik start yang berbeda. Jalur pendakian gunung Ungaran ada tiga yakni jalur Gedong Songo (via Candi Gedong Songo), Jalur Jimbaran/Sidomukti (kebun kopi), dan jalur Medini/Promasan (Kebun teh).
PETA JALUR PENDAKIAN
peta gunung UNGARAN
(1) JALUR PENDAKIAN VIA GEDUNG SONGO
Gedung Songo adalah situs berupa candi yang berada di kaki gunung Ungaran. Gedung Songo terletak di desa Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah.
Rute transportasi: Kota Ungaran – Bandungan – Gedong Songo
CANDI GEDONG SONGO
Candi Gedung Songo
(2) JALUR PENDAKIAN VIA JIMBARAN/SIDOMUKTI
jalur jimbaran
Basecamp jalur Jimbaran/Sidomukti
kebun kopi
Kebun kopi
(3) JALUR PENDAKIAN VIA MEDINI/PROMASAN
Bumi perkemahan Gonoharjo, Kecamatan Boja, Kabupaten kendal
basecamp promasan
Basecamp jalur Medini/Promasan

 
kebun teh promasan
Jalur Promasan melewati kebun teh
Waktu pendakian: rata-rata setiap jalur memakan waktu pendakian 4jam saja. Untuk turun 1-2jam. Tips: jika kita ingin maksimal menikmati keindaan gunung Ungaran pilihlah jalur naik dan jalur turun menggunakan jalur yang berbeda. Misal naik via jalur Promasan, turun via jalur Gedong Songo.
TIPS PENDAKIAN
  1. Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
  2. Latihan fisik seminggu sebelum hari H
  3. Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak
  4. Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
  5. Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung
  6. Untuk pendakian Ungaran kita bisa naik pagi atau malam.
  7. Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
  8. Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.
INFORMASI GUNUNG UNGARAN
Nama: Gunung Ungaran
Ketinggian: 2050 mdpl
Lokasi: Kabupaten Semarang (Jawa Tengah)
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: –
Flora: Jamuju (Dacrycarpus imbricatus),Sarangan (Castanopsis argentea), Waru Gunung (Hibiscus macrophyllus),Kantil (Michelia alba),Bunga kantil (cempaka putih),Rengas (Gluta renghas),Cemplonan (Drymaria cordata)
Fauna: Burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi),Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus); tidak pernah ditemukan lagi.Kijang (Muntiacus muntjak),Babi hutan (Sus scrofa), Trenggiling (Manis javanica) ,Luwak (Paradoxurus hermaphroditus),Alap-alap Capung (Microhierax fringillarius),Raja Udang Meninting (Alcedo meninting),Burung Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster),Ayam Hutan Merah (Gallus gallus),Ayam Hutan Hijau (Gallus varius),Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)
Spot alam: perkebunan teh, perkebunan kopi
Wisata lain: Candi Gedongsongo, Curug/air terjun Semirang dan Curug Lawe, pemandian air panas
Hutan: hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Kondisi: udara dingin, kabut, hutan, trek batu, ilalang
Jalur pendakian:
  • Jalur Gedong Songo
  • Jalur Jimbaran
  • Medini/Promosan
Puncak: Gendol, Botak, dan Ungaran
View gunung lain dari puncak:
Mitor: Gunung Ungaran konon dijadikan sebagai tempat mengubur Dasamuka (yang menculik Dewi Sinta dari suaminya Rama) oleh Hanoman.
Kismis (Kisah misteri):
REFERENSI
http://www.ardiyanta.com/2013/07/gunung-ungaran-antara-gunung-wisata-dan_2.html
https://bayudeje.wordpress.com/2013/11/08/mendaki-gunung-ungaran-jalur-jimbaran/
http://infopendaki.com/jalur-pendakian-gunung-ungaran/

Jalur Pendakian Merbabu

Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.
Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo).
Pemandangan yang sangat indah dapat disaksikan disepanjang perjalanan tersebut. Banyak terdapat gunung disekitar gunung Merbabu, diantaranya Gn. Merapi, Gn.Telomoyo, Gn.Ungaran. Gunung Merbabu ini membentuk garis deretan gunung berapi ke arah utara Merapi - Merbabu - Telomoyo - Ungaran.
JALUR KOPENG THEKELAN
Dari Jakarta bisa naik kereta api atau bus ke Semarang, Yogya, atau Solo. Dilanjutkan dengan bus jurusan Solo-Semarang turun di kota Salatiga, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. Dari Yogya naik bus ke Magelang, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. 
Dari kopeng terdapat banyak jalur menuju ke Puncak, namun lebih baik melewati desa tekelan karena terdapat Pos yang dapat memberikan informasi maupun berbagai bantuan yang diperlukan. Pos Tekelan dapat ditempuh melalui bumi perkemahan Umbul Songo. 
Di bumi perkemahan Umbul Songo Anda dapat beristirahat menunggu malam tiba, karena pendakian akan lebih baik dilakukan malam hari tiba dipuncak menjelang matahari terbit. 
Andapun dapat beristirahat di Pos Thekelan yang menyediakan tempat untuk tidur, terutama bila tidak membawa tenda. Dapat juga berkemah di Pos Pending karena di tiga tempat ini kita bisa memperoleh air bersih.
Perjalanan dari Pos Tekelan yang berada ditengah perkampungan penduduk, dimulai dengan melewati kebun penduduk dan hutan pinus.
Dari sini kita dapat menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah gunung Telomoyo dan Rawa Pening. 
Di Pos Pending kita dapat menemukan mata air, juga kita akan menemukan sungai kecil (Kali Sowo). Sebelum mencapai Pos I kita akan melewati Pereng Putih kita harus berhati-hati karena sangat terjal. Kemudian kita melewati sungai kering, dari sini pemandangan sangat indah ke bawah melihat kota Salatiga terutama di malam hari. 
Dari Pos I kita akan melewati hutan campuran menuju Pos II, menuju Pos III jalur mulai terbuka dan jalan mulai menanjak curam. Kita mendaki gunung Pertapan, hempasan angin yang kencang sangat terasa, apalagi berada di tempat terbuka. Kita dapat berlindung di Watu Gubug, sebuah batu berlobang yang dapat dimasuki 5 orang.
Watu Gubug konon merupakan pintu gerbang menuju kerajaan makhluk ghaib. Bila ada badai sebaiknya tidak melanjutkan perjalanan karena sangat berbahaya.
Mendekati pos empat kita mendaki Gn. Watu tulis jalur agak curam dan banyak pasir maupun kerikil kecil sehingga licin, angin kencang membawa debu dan pasir sehingga harus siap menutup mata bila ada angin kencang.
Pos IV yang berada di puncak Gn. Watu Tulis dengan ketinggian mencapai 2.896 mdpl ini, disebut juga Pos Pemancar karena di puncaknya terdapat sebuah Pemancar Radio.
Menuju Pos V jalur menurun, pos ini dikelilingi bukit dan tebing yang indah. Kita dapat turun menuju kawah Condrodimuko. Dan disini terdapat mata air, bedakan antara air minum dan air belerang.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta jurang disisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan. Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng Songo) yang memanjang. 
Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn.Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
Menuju Puncak Kenteng Songo ini jalurnya sangat berbahaya, selain sempit hanya berkisar 1 meter lebarnya dengan sisi kiri kanan jurang bebatuan tanpa pohon, juga angin sangat kencang siap mendorong kita setiap saat.
Di puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 menurut penglihatan paranormal.
Menuruni gunung Merbabu lewat jalur menuju Selo menjadi pilihan yang menarik. Kita akan melewati padang rumput dan hutan edelweis, juga bukit-bukit berbunga yang sangat indah dan menyenangkan seperti di film India yang sangat menghibur kita sehingga lupa akan segala kelelahan, kedinginan dan rasa lapar. Di sepanjang jalan kita dapat menyaksikan Gn. Merapi yang kelihatan sangat dekat dengan puncak yang selalu mengeluarkan Asap.
Kita akan menuruni dan mendaki beberapa gunung kecil yang dilapisi rumput hijau tanpa pepohonan untuk berlindung dari hempasan angin. Disepanjang jalur tidak terdapat mata air dan pos peristirahatan. Kabut dan badai sering muncul dengan tiba-tiba, sehingga sangat berbahaya untuk mendirikan tenda. 
Jalur menuju Selo ini sangat banyak dan tidak ada rambu penunjuk jalan, sehingga sangat membingungkan pendaki. Banyak jalur yang sering dilalui penduduk untuk mencari rumput dipuncak gunung, sehingga pendaki akan sampai diperkampungan penduduk. Sambutan yang sangat ramah dan meriah diberikan oleh penduduk Selo bagi setiap pendaki yang baru saja turun Gn.Merbabu. Apabila Anda tidak bisa berbahasa jawa ucapkan saja terima kasih.